Jogja Istimewa yang meng-Indonesia dan akan mendunia
Terus Berjuang | Halo sahabat. Yogyakarta. Awal kita mendengar nama kota ini, pasti yang terbayang dalam pikiran kita adalah Kota Istimewa dengan julukan lain sebagai Kota Pendidikan dan Kota Wisata. Yogyakarta sebagai kota pendidikan terlihat dari banyaknya berdiri kampus yang mempunyai kualitas tinggi dan terakreditasi baik secara Nasional maupun secara Internasional baik Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta.
Baca Juga: Menghasilkan uang melalui internet dengan Google Adsense
Selanjutnya, Yogyakarta sebagai Kota Wisata banyak menyajikan spot / tempat wisata, mulai dari wisata budaya hingga wisata modern yang terus berkembang.
Baca Juga: Menghasilkan uang melalui internet dengan Google Adsense
Selanjutnya, Yogyakarta sebagai Kota Wisata banyak menyajikan spot / tempat wisata, mulai dari wisata budaya hingga wisata modern yang terus berkembang.
Perkembangan tersebut guna meningkatkan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegera. Berdasarkan data statistik BPS Yogyakarta yang dikutip melalui halaman situs Harian Jogja pada tahun 2015, jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara mencapai 19 juta wisatawan. Pada saat ini tren kenaikan jumlah wisatawan di Yogyakarta 9%-15% pertahun, artinya setiap tahun jumlah wisatawan akan terus bertambah.
Pertambahan jumlah wisatawan tersebut akan terus menguatkan posisi Yogyakarta sebagai kota wisata, sehingga kita dapat menyematkan dan memberikan predikat kepada Yogyakarta dalam sebuah kalimat “Menjadi Jogja Menjadi Indonesia”. Menjadi jogja menjadi Indonesia menunjukkan bahwa kota Jogja akan selalu mendapat tempat istimewa dihati para pengunjung sesuai dengan semboyannya Jogja Istimewa, dan membuat hati ingin kembali untuk menjejakkan kaki ditiap-tiap langkah jalanan Jogja. Selain itu, menjadi Jogja menjadi Indonesia menunjukkan bahwa Jogja merupakan salah satu representasi dari Indonesia itu dimata Internasional, dengan kata lain jika orang menyebut nama Indonesia, maka yang akan terbayang adalah Yogyakarta.
Setiap perjuangan mendapatkan predikat terbaik tentunya akan selalu ada usaha. Ini sebenarnya berlaku secara umum, bisa yang menjadi subjek orang pribadi ataupun suatu instansi. Itupun yang juga dilakukan oleh Kota Jogja Istimewa. Geliat tersebut nampak nyata pada pembaharuan tata kota wisata, penambahan fasilitas wisata dan memberikan pelayan pendukung yang terbaik terhadap para pengunjungnya. Salah satu aksi nyata tersebut adalah pada lokasi disepanjang jalan Malioboro. Malioboro sekarang tampil dengan dandanan baru, para bagpacker ataupun wisatawan yang sudah ke Jogja sepertinya harus kembali lagi berkunjung ke Kota Istimewa ini, tentunya sambil nostalgia dengan jajanan khas Jogja yang mengundang selera seperti Gudeg, Bakpia, Brem dan jajanan lain yang berjejer, baik di Toko maupun di Angkringan.
Pada tahun 2016 Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan penataan ulang jalan Malioboro. Jalan Malioboro merupakan salah satu tujuan wisata yang ramai dikunjungi wisatawan, baik hanya sekedar berfoto, sampai berbelanja oleh-oleh untuk dibawa pulang, hingga menikmati malam dengan sajian makanan dan kesenian tradisional. Penataan tersebut, menurut pengamatan admin bertujuan untuk menciptakan lokasi wisata yang ramah bagi wisatawan, pengendara, pejalan kaki hingga bagi orang yang berkebutuhan khusus. Sinergi pelayanan tersebut akan memberikan kenyaman bagi seluruh pengunjung. Penataan tersebut meliputi: penyediaan tempat parkir, perbaikan trotoar dan pembaharuan properti yang ada disepanjang jalan.
Kantong Parkir.
Kantong parkir di Jalan Malioboro sudah dibangun terpusat dan sudah beroperasi yang terletak didekat Stasiun Yogyakarta (Stasiun Tugu) sehingga mengindari kemacetan dan parkir diatas trotoar dan dapat mengoptimalkan sekaligus memberikan kenyamanan pejalan kaki disepanjang jalan Malioboro. Lokasi kantong parkir ini sangat strategis sekali, yaitu didekat jalan Malioboro sehingga para wisatawan mudah mencapai lokasi wisata.
Lokasi Parkir |
Trotoar ramah difabel yang semakin bagus.
Luar biasa sekali, perubahan ini sangat terlihat sekali, mulai dari jalan yang dirombak total dengan hiasan granit dan diberi tanda lempengan aluminiun untuk tunanetra dari pangkal jalan Malioboro sampai menuju titik Nol Kilometer Jogja. Fasilitas ini sangat berguna sekali bagi para tunanetra untuk meminimalisir kehilangan arah maupun tersesat. Selain bagi tunanetra, jalan Malioboro juga ramah bagi pengguna kursi roda, pengguna kursi roda dapat melintas dengan nyaman karena jalan tidak dipisahkan oleh tangga melainkan tetap datar ditiap penyeberangan.
Kursi santai.
Sepanjang jalan Malioboro sekarang tersedia kursi untuk bersantai sejenak untuk melepaskan lelah. Kursi tersebut berjejer dengan rapi, terbuat dari bahan kayu dan olahan besi dengan motif khas Jogja. Didekat kursi sepanjang jalan juga ditanam dengan pohon sehingga menambah kecantikan jalan Malioboro.
Tempat pembuangan sampah yang unik.
Masih didekat jejeran kursi disepanjang jalan Malioboro. Disana tersedia tempat pembuangan sampah yang unik dengan balutan aluminium. Desain tempat pembuangan sampah itu menyatu dengan lanskap jalan Malioboro sehingga terlihat seperti hiasan dan tidak terlalu mencolok dan tetap memberikan kesan keindahan. Tempat pembuangan sampah tersebut terdiri dari empat yang berguna untuk meletakkan berbagai jenis sampah milik para wisatawan.
Water Fountain.
Ini pembaharuan yang sangat mengesankan bagi para wisatawan. Di Jalan Malioboro sekarang tersedia tempat minum gratis. Jadi, jika para wisatawan haus dalam berjalan dapat menggunakan fasilitas ini hingga menghilangkan dahaga dan kuat untuk melanjutkan perjalanan. Water fountain merupakan fasilitas penyediaan air siap minum oleh pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Menjadi Jogja menjadi Indonesia”, kembali saya ulang karena memang pantas untuk ditekankan kembali bahwa Jogja memang istimewa. Kesimpulannya, bisa diwakilkan dengan sebuah kalimat yaitu: Juang akan selalu ada bagi yang ingin naik peringkat”. Semoga dengan terus adanya pembaharuan fasilitas secara konsisten, Jogja dapat menjadi Kota Wisata yang selalu dirindui oleh pengunjungnya dan menjadi tempat ternyaman bagi para penduduknya. Yakin tidak mau ke Jogja (lagi)?
Posting Komentar untuk "Jogja Istimewa yang meng-Indonesia dan akan mendunia"
Posting Komentar