INTEGRASI NASIONAL - Kuliah Kewarganegaraan
Pokok Bahasan:
- Integrasi nasional dan Pluralitas Masyarakat Indonesia
- Strategi integrasi (asimilasi, akulturasi, pluralisme)
- Integrasi nasional Indonesia (Bhinneka Tunggal Ika)
Integrasi nasional dan Pluralitas Masyarakat Indonesia
1) Pengertian Integrasi Nasional
- Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.
- “Mengintegrasikan” berarti membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah-pisah.
- Howard Wrigins (1996), integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi satu bangsa
Myron Weiner (1971) memberikan 5 definisi mengenai integrasi, yaitu:
- Penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional.
- Pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
- Menghubungkan antara pemerintah dengan yang diperintah.
- Adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
- Penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan bersama.
Ada 5 pendekatan pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa. Kelima pendekatan tsb disebut sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu negara:
- adanya ancaman dari luar,
- gaya politik kepemimpinan,
- kekuatan lembaga-lembaga politik,
- ideologi nasional, dan
- kesempatan pembangunan ekonomi. Howard Wriggins (1996)
2) Pentingnya integrasi nasional
Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara. Integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Pluralitas masyarakat indonesia
- Clifford Geertz (1963), masyarakat majemuk adalah merupakan masyarakat yang terbagibagi ke dalam sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri-sendiri, dalam mana masing-masing sub sistem terikat ke dalam oleh ikatan-ikatan yang bersifat primordial.
- Ikatan primordial: ikatan yang muncul dari perasaan yang lahir dari apa yang ada dalam kehidupan sosial, yang sebagian besar berasal dari hubungan keluarga, ikatan kesukuan, keanggotaan dalam keagamaan, budaya, bahasa atau dialek, serta kebiasaan-kebiasaan tertentu, yang membawakan ikatan yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat.
4) Potensi konflik dalam masyarakat indonesia
Kondisi masyarakat Indonesia yang diwarnai oleh berbagai keanekaragaman, harus disadari bahwa masyarakat Indonesia menyimpan potensi konflik yang cukup besar, baik konflik yang bersifat vertikal maupun bersifat horizontal.
Stedman (1991:373), penyebab konflik kedaerahan (vertikal) adalah:
- Krisis pemerintahan nasional, baik karena persoalan suksesi maupun jatuh bangunnya pemerintahan karena lemahnya konstitusi.
- Kegagalan lembaga-lembaga negara menengahi konflik.
- Pembatasan partisipasi politik warga negara di daerah-daerah.
- Ketidakadilan distribusi sumber daya ekonomi nasional dan sulitnya akses masyarakat di daerah terhadap sumber daya tersebut.
- Rezim yang tidak responsif terhadap tuntutan warga negara dan tidak bertanggungjawab terhadap rakyatnya.
- Konflik horizontal juga sering muncul (keagamaan, kesukuan, antarkelompok atau golongan dan semacamnya yang muncul dalam bentuk kerusuhan, perang antarsuku, pembakaran rumah-rumah ibadah, dan sebagainya).
- Konflik horizontal juga banyak terjadi dengan latar belakang perbedaan kepentingan, baik kepentingan politik, ekonomi, maupun sosial.
- Adanya daerah-daerah yang merasa terpencil dan terisolasi dari daerah lainnya
Strategi integrasi (asimilasi, akulturasi, pluralisme)
- Strategi Asimilasi: proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tsb maka masing2 unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya.
- Strategi Akulturasi: proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut.
- Strategi Pluralis: paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam masyarakat. memberi kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta hidup berdampingan secara damai.
Integrasi nasional Indonesia (Bhinneka Tunggal Ika)
Integrasi Nasional: Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal (integrasi politik) dan dimensi horisontal (integrasi teritorial).
Persoalan
- Mewujudkan Integrasi Nasional Indonesia: Salah satu persoalan yang dialami oleh negara-negara berkembang dalam mewujudkan integrasi nasional adalah masalah primordialisme yang masih kuat.
- Di era globalisasi, tantangan itu bertambah tarikan dari luar berupa globalisasi yang cenderung mangabaikan batas-batas negara bangsa, dan tarikan dari dalam berupa kecenderungan menguatnya ikatan-ikatan yang sempit.
Untuk terwujudnya Bhinneka Tunggal Ika, diperlukan wawasan multikulturalisme, menekankan pentingnya belajar tentang kebudayaan-kebudayaan lain dan mencoba memahaminya secara penuh dan empatik.
Tetap diyakini bahwa nasionalisme sebagai karakter bangsa terus diperlukan di era Indonesia merdeka sebagai kekuatan untuk menjaga eksistensi, sekaligus mewujudkan taraf peradaban yang luhur, dan kekuatan yang tangguh.
Posting Komentar untuk " INTEGRASI NASIONAL - Kuliah Kewarganegaraan"
Posting Komentar