Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Paradigma Pembinaan Narapidana

Pembinaan Narapidana pada awalnya adalah memberikan persakitan kepada narapidana karena perbuatan pidana yang dilakukannya. Perbuatan pidana yang dilakukan tersebut tentunya sangat merugikan orang lain bahkan merenggut kebahagiaan korban. Dengan adanya hal tersebut maka pantas rasanya seorang narapidana mendapat persakitan agar memberikan efek jera kepadanya. Efek jera tersebut outuputnya adalah orang tersebut tidak lagi melakukan perbuatan tersebut setelah menjalani masa hukuman. Pola ini terus dilakukan tanpa memperhatikan aspek kemanusiaan dan bagaimana sikapnya setelah menjalani hukuman, apakah bisa bergabung dengan masyarakat atau kembali melakukan perbuatan pidana yang lebih berat dari perbuatan sebelumnya. Aparat belum mengenal adanya suatu upaya rehabilitasi, memupuk keahlian di dalam penjara agar bisa bergabung di dalam masyarakat dengan usaha yang baik dan produktif.

Paradigma tersebut sudah mengalami pergeseran yang sangat siginfikan mulai dari penghakiman hingga pemasyarakatan. Pemasyarakatan dinilai lebih memanusiakan manusia, karena dengan adanya lembaga pemasyarakatan narapidan bisa mengembangkan keahliannya, baik keahlian yang sudah ada maupun keahlian baru yang bisa digunakan dalam kehidupan masyarakat. Dengan keahlian itu nantinya dia bisa hidup menjadi manusia yang taat hukum sehingga tidak melakukan perbuatan pidana lagi.

Paradigma pemasyarakatan ini sangat bagus sekali diterapkan dalam lembaga pemasyarakatan. Aparat pemasyarakatan sifatnya tidak lagi memberi pelajaran melalui fisik tapi lebih kepada penggalian potensi narapidana untuk menjalani kehidupan setelah selesai masa tahanan.



Posting Komentar untuk "Paradigma Pembinaan Narapidana"

Pasang Backlink Profesional Terpercaya untuk Blog Anda di Website Ini

KLIK DISINI